Sabtu, 14 November 2020

Tips Menaikan Omzet Laundry Dengan Biaya Promosi Murah

 

Anda sudah lama mengelola laundry akan tetapi pendapatannya stagnan dan cenderung menurun. Pelanggan lama tidak balik lagi, yang baru datang silih berganti membuat sedikit frustasi, belum lagi karyawan gonta-ganti ditambah banyak komplain pelanggan membuat hati emosi dan berpikir untuk mencoba bisnis lain.

Apa yang harus kita lakukan jika demikian? Kita harus bergerak (sambil menggebrak meja) supaya tidak didahului kompetitor lain, apalagi yang baru mulai tapi sudah kurang ajar omzet melimpah akibat kelengahan kita karena sudah merasa puas atas pencapaian selama ini. Siap-siap pesaing melibas usaha kita.

Kalau sudah begini barulah nyadar dan cepat-cepat berbenah apa yang menyebabkan usaha terpuruk. Atau malah bahkan menyalahkan pihak lain kenapa usaha menjadi sepi dan pelanggan lari. Lagi-lagi kambing hitam disalahkan.

Beruntung yang sudah menyadari dan mau berbenah. Selain manajemen laundry yaitu tentang tata kelola usaha binatu meliputi keuangan, bagaimana prosedur bakunya (SOP) sudah berjalan sebagaimana mestinya, bagaimana pelayanannya dan yang tak kalah penting promosi. Usaha tanpa promosi akan pincang karena bagaimana seorang pelanggan akan tahu keberadaan usaha kita.

Kebanyakan pelaku usaha mencari tempat strategis untuk bisnis yang akan dilakoni. Terutama laundry akan memilih tempat yang ramai dan dilalui orang-orang. Spanduk yang mencolok akan membantu orang dengan mudah menemukan jasa laundry yang ditawarkan. Pada awal buka terkadang pihak laundry menyebar brosur ke sekeliling outlet laundry. Seiring berkembangnya waktu menjamurlah banyak pesaing yang akan memanjakan konsumen bebas memilih. Tanpa inovasi, pelaku usaha akan terjungkal oleh ketatnya persaingan.

Inovasi itu bagaimana menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Yang biasanya hanya sekeliling outlet, mulailah berpikir untuk jarak yang dekat dan sedang dengan adanya layanan antar jemput. Perlulah adanya divisi delivery yang bertugas menjemput pakaian pelanggan dan mengantarkannya kembali.

Menyebar brosur ke perumahan-perumahan dan kampung-kampung tidak ada salahnya. Tapi cara ini tidak efektif dan sudah tidak relevan lagi dengan berkembangan jaman. Ada batas di mana kita tidak bisa menginformasikan kepada calon pelanggan karena ketatnya petugas keamanan, ketidakpeduliannya pada kertas yang menempel di pagar atau informasi yang tidak sampai karena sudah dibuang oleh pembantunya. Sibuk menjadi alasan sendiri dan dapat dimaklumi. Mereka calon pelanggan lebih akrab dengan telpon pintarnya untuk mengakses informasi yang diinginkan.

Nah, dari sini sudah bisa ditarik benang merahnya mengapa mereka lebih senang mencari jasa pada perangkat telpon mereka. Mereka menggunakan mesin pencari sebagai referensinya. Ini adalah promosi yang paling efektif dan ekonomis dibandingkan cara-cara konvensional.

diolah berbagai sumber

  FB. RAPI FRESH LAUNDRY KAYUAGUNG

  IG. RAPI FRESH LAUNDRY

Dampak Corona, Usaha Laundry Kiloan Kebanjiran Pesanan

Kekhawatiran akan infeksi virus corona atau Covid-19 membuat banyak orang kini lebih telaten memperhatikan kebersihan, salah satunya baju. Kondisi ini rupanya membuat usaha laundry kebanjiran pesanan.



Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI), Apik Primadya, mengatakan, sejak merebaknya virus corona membuat banyak orang lebih sering datang untuk mencuci bajunya. Peningkatan jumlah permintaan jasa binatu bahkan naik hingga 50 persen. "Naiknya tinggi, sampai 50 persen lebih, terutama setelah ada WFH (work from home)," kata Apik kepada Kompas.com, Sabtu (28/3/2020). "Karena pelanggan tahu kalau proses laundry bisa mematikan kuman dan virus lewat high concentrate pada deterjen. Kemudian setelah pencucian ada pengeringan di suhu 70 derajat, dan proses setrika uap yang panasnya 80 derajat. Otomatis semua proses ini mematikan virus," kata dia lagi.



Selain baju, lonjakan permintaan juga datang dari pelanggan yang membawa karpet. Sejak adanya virus corona, mendorong banyak orang melakukan sterilisasi rumah. Selain itu, tak semua usaha laundry kiloan menikmati kenaikan order. Lantaran beberapa bisnis laundry malah mengalami penurunan pemesanan, terutama yang lokasinya berada di sekitar perkantoran dan kampus. "Naik paling tinggi karpet salah satunya. Bukan karpet masjid, tapi karpet untuk di dalam rumah," ungkap pemilik usaha Apique Laundry Jakarta ini. Sebagian orang beranggap, baju bisa jadi media penularan karena virus corona bisa menempel dan bertahan lama di baju selama berjam-jam.



Menurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus Corona bisa ditularkan melalui droplets (tetesan air) dari orang yang bersin atau batuk. Dimana virus bisa menempel lama di pakaian. Langkah mencuci baju dengan detergen dianggap efektif menghilangkan virus tersebut. Sehingga mencuci baju di laundry dianggap sebagai salah satu solusi praktis bagi mereka yang disibukkan dengan kegiatannya.

sumber :KOMPAS.COM

5 Kelebihan Membuka Usaha Laundry Rumahan yang Wajib Kamu Ketahui

Usaha laundry bisa menjadi pilihan usaha rumahan yang menguntungkan. Usaha laundry layak dicoba karena mudah dan banyak dibutuhkan semua lap...